Kuliah Hari Ke-4 SaGu SaBuk SaSi SaBuk
Satu Guru
Satu Buku Satu Siswa Satu Buku
Ibu Emi Sudarwati sebagai nara sumber pada kuliah online
bersama Om Jay pada hari ke-4, Senin, 8 Juni 2020 dengan tema “Berbagi
Pengalaman Menerbitkan Buku”. Menyelesaikan studynya pada jurusan Bahasa
Daerah IKIP Negeri Surabaya tahun 1998. Di tahun 2005 mengajar di SMPN 1
Baureno sebagai guru Bahasa Jawa. Disamping sebagai seorang pengajar beliau
aktif menerbitkan buku, sudah 460 buah buku karya siswa dan guru se-Indonesia
sudah pernah diselesaikan baik sebagai penulis maupun editor. Salah-satu
bukunya berjudul “Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Keliling Nusantara dan
Dunia”.
Dalam bidang organisasi aktif sebagai pengurus MGMP
Bahasa Jawa dan juga sebagai salah-satu guru ahli di pusat belajar guru di kabupaten
Bojonegoro Jawa Timur. Disamping pada organisasi kabupaten, Ibu Emi juga
memberikan insiprasi kepada siswa- Siswanya dengan mendirikan perpustakaan di
kelas IXF, mengembangkan seni Teater, membudayakan kecintaan pada lingkungan
sebagai kegiataan pembiasaan.
Pada tahun 2013 penulis bergabung dengan kelompok
penggiat seni yang bernama PSJB (Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro).
Keberuntungan bagi penulis dapat bertemu dengan penulis-penulis senior seperti
JFX Hoery dari Padangan-Bojonegoro, Sunaryata Soemardjo berasal dari Ngimbang
Lamongan, Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto
(Sumberrejo-Bojonegoro) dan masih banyak lagi yang lainnya, berkat orang-orang
hebat itulah penulis mendapat pencerahan, bahwa tidah hanya karya-karya guru,
karya siswa pun dapat diterbitkan bahkan bisa ber-ISBN (Internasional
Standard Book Number).
Pada
penghujung tahun 2014, penulis bekerjasama dengan siswa SMPN 1 Baureno dan PSJB
menerbitkan buku LIUNG yang berisi kumpulan Cerkak. Buku-buku yang diterbitkan
penulis dengan anak-anak mendapat sambutan yang luar biasa mulai dari kepala
sekolah, penjabat dinas Pendidikan
sampai kepada bapak Bupati. Mengakibatkan banyak guru-guru dan siswa yang
mengetahui, berkunjung dan belajar cara menulis dan menerbitkan buku. Sampai-sampai
Toko Buku Nusantara Bojonegoro diserbu
pengunjung untuk membeli buku-buku hasil tulisan anak-anak SMPN 1 Baureno
dengan penulis. Dampak dari laris manis buku-buku yang dibuat oleh penulis dan
siswa, para kuli tinta datang ke sekolah seperti wartawan radar, sehingga
berita penerbitan buku garapan guru dan siswa menghiasi berbagai media cetak
maupun online.
Pada tahun 2015, penulis diminta mengikuti lomba Inobel,
dengan setengah hati penulis untuk mengikuti lomba tersebut. Namun dengan
motivasi kuat dari kepala sekolah, penulis mengikuti lomba tersebut dan
berhasil lolos Bersama 102 peserta dan diundang ke Jakarta untuk
mempresentasikan hasil karyanya. Walaupun belum menjadi juara namun imbas ilmu
telah dirasakan penulis, untuk tetap belajar dan berbagi. Usaha tidak
mengkhianati hasil, dari usaha dan kerja keras, penulis mendapat penghargaan
sebagai guru berdedikasi mata pelajaran Bahasa jawa, karena banyak buku yang
telah banyak ditulis dan diterbitkan dari Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) atas
rekomendasi PSJB. Akibat prestasi yang telah diraih, penulis merasa terpanggil
untuk menyebarkan virus-virus menulis bukan saja pada wilayah Bojonegoro sampai
pada luar daerah.
Pada tahun 2016, penulis didaulat untuk mengikuti lomba
guru berprestasi, walaupun sudah pernah namun karena banyak teman yang tidak
mau, akhirnya berhasil juga meraih juara 3 dari tigapuluh peserta se-kabupaten
Bojonegoro. Pada tahun yang sama Penulis kembali mengikuti inovasi pembelajaran
(inobel) dari kemauan diri sendiri, berdasarkan pengalaman ikut inobel pada
tahun 2015. Alhasil penulis berhasil meraih juara 1 dalam katagori SORAK (Seni,
Olah Raga, Agama, Bimbingan Konseling dan Muatan Lokal). Dari keberhasilan yang
telah diperoleh, penulis mendapatkan course singkat di Negara Kincir Angin
Belanda. Disamping menimba ilmu, juga dapat mengunjungi universitas terbaik di
Belanda seperti Windheseim dan Leiden. Juga ke sekolah terkrnal
di Belanda yaitu Van Der Copallen dan rekreasi di tempat wisata Volendam.
Datang dari Belanda penulis dipanggil mengikuti workshop pembuatan jurnal
dengan mengubah inobel kedalam bentuk jurnal yang memerlukan proses panjang karena
akan dimuat dalam jurnal berskala nasional
yaitu jurnal DEDAKTIKA.
Di tahun 2017 penulis diundang mengikuti workshop litersi
di kota Batam, berkesempatan mampir ke negara Lion Singapura, dari
perjalanan rekreasi dapat menyelesaikan sebuah buku yang berjudul “Dag Dig Dug
Singapura”. Kegiatan rekreasi bertepatan dengan libur sekolah, sehingga tidak
mengganggu kegiatan pembelajaran. Seiring ketentuan pemenang juara dalam inobel
tidak diperkenankan ikut lomba lagi, penulis mengajak para peserta yang ikut lomba inobel
berkolaborasi menjadikan inobel menjadi buku yang bisa diterbitkan secara
patungan dengan judul Buku Inspiratif. Tidak berhenti disana para penulis juga
menulis diluar yang bersifat ilmiah, seperti kumpulan cerita inspiratif,
berbagi pengalaman pembelajaran, kumpulan puisi, pantun, cerpen, banyak
buku-buku lainnya dari buku patungan menjadi Satu Buku Guru Indonesia (SBGI) dan
Satu Buku Siswa Nasional (SBSN).
Pada tahun 2018, penulis-penulis inspiratif semakin
mengembangkan produk tulisannya hingga mencapai ratusan judul buku, karena
lebih banyak dari penulis SBGI dan SBSI maka group Guru Inspiratif diubah
menjadi Penerbit Guru Inspiratif (PGI). Berbagai undangan datang dari berbagai
daerah seperti Lamongan, Blitar, Yogyakarta dan berbagai daerah lainnya, namun
penulis hanya menghadiri undangan hari sabtu dan minggu. Disamping menghadiri
undangan dari luar daerah, penulis juga aktif sebagai guru ahli dikelompok pusat belajar guru kabupaten
Bojonegoro, sehingga penulis sering kali diminta sebagai pembimbing, nara sumber,
pelatih dan berbagai kegiatan guru lainnya seperi menjadi juri pada setiap
kegiatan yang diadakan oleh PGRI Bojonegoro. Yang sering dilakukan oleh penulis
kepada guru-guru adalah selalu kreatif dan rajin menulis, juga menulis di media
sosial. Jangan pernah berharap tulisan sekali kirim sudah diterima, teruslah
menulis, suatu saat hasil tulisan bisa diterima bukan karena kasihan tetapi
disebabkan karena kita mau belajar, belajar dari kekurangan sehingga hasil
ulisan kita lebih berkualitas.
Pada Tahun 2019, sebuah buku kado terindah dari 20 tahun
perjalaan perkawinan, penulis Bersama suami menulis buku dengan judul “Kado
Cinta 20 Tahun dan Haiku”. Harapan penulis dengan buku ini akan menambah rasa
cinta yang mendalam dalam umur perkawinan penulis. Dari kegigihan penulis dapat
menghasilkan 2 buku tunggal yang
berjudul “ Selama Perjalanan Haji dan Umroh” dalam Bahasa Jawa, buku tunggal
ke-2 “Menulis dan Menerbitkan Buku
Sampai Keliling Nusantara dan Dunia”. Sedangkan untuk patungan yaitu menulis Bersama
siswa SMPN 1 Baureno, Bersama grup Guru Inspiratif dan Penerbit Pustaka
Ilalang.
Mengawali sesi tanya jawab, penulis berbagi dan
memberikan informasi teknis pembuatan buku, biaya, aturan penulisan, kontak
person, lama penerbitan, materi tulisan
seperti kumpulan esai, kumpulan puisi, cerpen, pantun, novel, PTK, naskah
inobel dan berbagai tulisan lainnya. Penulis lakukan ini untuk menjembati para
penulis dalam menerbitan hasil tulisannya dalam bentuk buku, disamping
mensukseskan program Satu Guru Satu Buku (SaGu Sabuk), Satu Siswa Satu Buku (SaSis
SaBuk). Pertanyaan muncul dari ibu Aidi
Fitriani dari Tenggarong Kutai Kertanegara, menanyakan tentang awal mengenal
bakat menulis dan proses menulis sampai menghasilkan tulisan dan mampu
menerbitkannya. Penulis memaparkannya bahwa pada awal tahun 2013 penulis sudah
ingin untuk menerbitkan buku, namun tidak tahu caranya, dengan berkenalan
dengan PSJB pada tahun 2014 mampu menerbitkan buku dengan siswa. Pertanyaan
muncul dari bu Aning S. dari Pati, tentang persyaratan dan teknis penerbitan buku juga biaya yang
diperlukan. Nara sumber menjelaskan naskah yang dikirim lengkap sesuai dengan
ketentua sampai biografi penulis. Sedangkan layout, cover dan desain
dikerjakan oleh Tim Penerbit. Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman,
dengan minimal cetak 10 eksemplar. Namun ada satu lagi pertanyaan dari Ibu
Santi Jayapura belum bisa terjawab oleh nara sumber mengingat terbatasnya
waktu.
Dari inti pembicaraan di atas, penulis menitikberatkan
pada penulisan kolaboratif termasuk dengan siswa, disamping berbagai tema tulisan yang dicoba terus untuk
disajikan dalam bentuk buku. Setiap perjalanan dan pengalaman penulis dijadikan
inspirasi menjadi sebuah buku,
Blogger Nusantara
I Nengah Suradnya
Komentar
Posting Komentar