Mengatasi Kebuntuan Menulis dengan Freewriting

Luangkan Waktu Untuk Menulis

                Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu kuliah online menulis dan menerbitkan buku telah menginjak hari ke-14 yang digagas PB PGRI RI yang dinakhodai oleh Om Jay. Kuliah hari ini cukup spesal, disamping moderator baru Bapak Bambang Purwanto alias Mr. Bams juga materinya berbeda sekali dengan yang sudah dibahas yaitu Freewriting  dengan narasumber Muhammad Firman Suwarya, M.Kom. yang biasa dipanggil Firman bertugas di  SMPN Unggulan Sindang Indramayu Jawa Barat. Pendidikan Sarjana, Teknik Informatika STMIK TC Bandung, melanjutkan Pascasarjana, Teknik Informatika STMIK Eresha Universitas Pamulang Tangerang Banten. Penulis buku informatika jenjang SMP dan penulis buku lainnya.

                Freewriting yaitu teknik menulis cepat tanpa hambatan, menulis segala ide yang ada dipikiran secara langsung tanpa menunggu dan membuang waktu. Jika berani konsisten menulis 5 lembar perhari, akan menjadi seorang penulis yang handal dan produktif. Secara umum menulis sebanyak 5 halaman itu membutuhkan waktu berjam-jam, belum lagi ketemu rasa bosan yang membelenggu dan itu memang penyakit yang menghinggapi hampir semua penulis baik penulis pemula  ataupun penulis handal. Tiba-tiba ide-ide, rencana, pokok-pokok pikiran yang telah ada di memori pikiran  hilang entah kemana, selanjutnya bingung harus menulis apa lagi, puyeng, ngeblank yang pada akhirnya akan capek, lelah, malas untuk menulis dan timbul rasa putus asa. Terkadang saat malas menghinggapi dan ketika mau menulis lagi, karena tiba-tiba mendadak mendapatkan ide yang baru, mulai menulis kembali, namun hilang lagi ide yang pernah muncul dan muncul lagi ide baru, padahal yang pertama belum selesai ditulis, begitu berulang-berulang terus, kondisi seperti itu dalam dunia kepenulisan disebut dengan Lingkaran Setan Kebuntuan.

                Freewriting membantu penulis dalam meringankan lingkaran setan kebuntuan, contoh penerapan freewriting misalnya saat mengikuti tes seleksi CPNS, akan dimulai pukul 07.00 berakhir pukul 09.00 wib selama 120 menit atau 2 jam.  Harus hadir  tepat waktu agar bisa menyelesaikan tes itu dengan baik, benar, dan yakin dari 50 soal yang diberikan dapat diselesaikan tepat waktu. Namun  diluar dugaan dan tidak dibayangkan sebelumnya saat menuju tempat tes jalanan macet total memakan waktu hampir 1 jam dari durasi tes yang telah ditentukan. Belum lagi soal-soal yang susah dan masih banyak yang belum terjawab sedangkan waktu terus berjalan yang tidak bisa diajak kompromi, maka tidak ada jalan lain dan tanpa berpikir panjang harus ngebut mengisi soal tes, apa yang terbayang dalam pikiran, itu yang ditorehkan dalam menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan.

                Dalam freewriting langkah awal yang dilakukan adalah segera tulis ide, gagasan yang muncul segera tulis, sebelum ide itu hilang, menulis ide yang muncul itu sangat mudah, 5W + 1H  segera ditulis sampai ending agar bisa keluar dari lingkaran setan kebuntuan.  baru cek and ricek dengan meluangkan waktu bukan memanfaatkan waktu luang  secara kontinu dan berkesinambungan misalnya 30 sampai 60 menit setiap harinya.

                Perjalanan menulis buku Berawal dari sulitnya menemukan ide yg pas, dan kurangnya kepercayaan diri serta terlalu banyak hal yang dipikirakan seperti tulisan akan jelek atau kurang bagus, kurang diminati pembaca dan sejenisnya,  yang pada akhirnya  menemukan suatu kekuatan berupa komitmen bahwa tulisan jelek, kurang bagus, bagus, cocok atau kurang cocok  wajib ditulis, baru kemudian membuat outline,  secara garis besar, pokok-pokok ide harus selesai, setelah outline dalam perjalanan kemungkinan akan mengalami perkembangan. Dilanjutkan dengan menulis satu persatu dengan alokasi waktu yang sudah diluangkan oleh ipenulis. Pada saat menulis, banyak sekali tantangannnya, misalnya  anak-anak minta jalan-jalan, ada tamu, ada schedule yang bersamaan namun satu persatu harus bisa diatasi, agar tulisan-tulisan dapat terselesaikan dalam bentuk buku. Dan masalah penerbitan buku, tergantung pada penulis dan penerbit, akan diterbitkan oleh penerbit  Indie atau penerbit Major, yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

             Beberapa buku solo yang telah dihasilkan narasumber, 1. Penerapan Exact Match Pada Singular Value Decomposition Dengan Menggunakan Discrete Cosine Transform Untuk Deteksi Pemalsuan Pada Citra (Kun Fayakun, 2019), 2. Persahabatan Sebening Embun (Edwrite, 2019), 3. Sarjana Cangkul (Jmaestro, 2019), Buku Antologi: 1. Ayo Belajar Informatika (Andi Offset, 2019), 2. Dari Film Pendek Hingga Pandai Sikek (Media Guru, 2019), 3. Indonesia Is We (Media Guru, 2019), 4. Buka Bersama Keluarga (Penerbit Mecca, 2019), 5. Ketika Ramadhan (Penerbit Mecca, 2019), 6. Sajak-sajak Penaku (Mandiri Jaya Publishing, 2019), 7. Syair Pena Para Pujangga (Rumah Produksi Naskah, 2019), 8. Story of Life (eduvation, 2019), 9. Tulisannya pernah beberapa kali dimuat di Surat Kabar Radar Indramayu Cirebon 10. Penulis artikel di media online Serta beberapa naskah lain yang tengah diproses oleh penerbit.

                Setelah menulis freewriting ternyata ada banyak ide di dalamnya, agar menjadi tulisan yang enak di baca, tulislah ide yang paling di kuasai, sehingga nanti eksekusi ide akan bisa ditulis dengan hati dan itulah kuncinya jika menulis dengan hati akan mampu menyentuh hati pembaca. Jika sedang menulis dan mengalami kebuntuan, tiba-tiba muncul ide baru, biarkan dulu ide baru tersebut  istilahnya dicuekin, buat satu tekad, ide baru itu akan ditulis nanti setelah tulisan yang awal telah terselesaikan. Jika  mengalamai freewriting saat  menulis, jangan dihentikan lakukan terus menulis  selanjutnya kalimat-kalimat yang tidak nyambung, salah ketik, dan lain-lainnya, pada sesi cek and ricek atau pada saat proses editing direviu. Menulis dan editing adalah dua ilmu yang berbeda, tulisan tanpa editing akan kurang memberikan keindahan dan kualitas tulisan, dan kurang  bermakna dihadapan pembaca.  Tulisan yang sederhana biasanya terlahir dari hati, tidak neko-neko akan membawa pembaca kedalamnya. Jadi secara sederhana Freewriting, tulislah secepat-cepatnya terhadap ide yang muncul, jangan takut salah dan jangan sengaja membuat kesalahan. Dalam prakteknya menulis berkualitas terkadang menuntu agar mengikuti dan mematuhi ketentuan yang berlaku sebelum tulisan selesai ditulis, sehingga tulisan tidak bisa kelar atau selesai.  Dengan freewriting ini akan mujarab memberikan obat penawar dan memberikan solusi atas kebuntuan dalam menulis.

Kesimpulnan

                Rasa bosan adalah penyakit yang sangat berbahaya melebihi covid-19,  hati-hati dan waspada bila menyerang dengan tiba tiba maka kita harus pupuskan dengan coba dan coba lagi dan terus mencoba sampai kita sukses. Yakin dan percayalah siapa pun bisa jadi apa pun asalkan mau berusaha dan berdoa. Dan kunci utamanya adalah percaya diri,  teruslah menulis dan terus menulis jangan pernah berhenti, wujudkan cita-cita dan harapan untuk menerbitkan buku, Kobarkan semangat dalam dada.  Hidup penulis,  Hidup PGRI,  Jaya selamanya.


(Info Medsos Narsum :1. Email: firmansmuhammad@gmail.com 2. IG: @firmansuwarya, 3. Facebook : Muhammad Firman Suwarya, 4. Blog : gubuginformatika.blogspot.com, 5. Youtube : Youtube.com/c/firmansuwarya).

Salam Blogger Nusantara

I Nengah Suradnya


Komentar

  1. Freewriting juga salah satu cara menjaga konsistensi menulis ....dg menulis apa yg ada di fikiran ,,,,,tetap semangat Bp ( bu sri)

    BalasHapus
  2. Cara penyajiannya menarik bapak,. keep writing..

    BalasHapus
  3. Trims ya udh berselncarr..n mngasi comment mg bhgia sll...slm

    BalasHapus
  4. Semakin Mantaaaaaaaaap... Teruslah menginspirasi kami... Sukses selalu

    BalasHapus
  5. Mantap... Ya tetap semangat jangan pernah berhenti tuk menulis.. Semangat...

    BalasHapus
  6. Yuk kita belajar freewriting sama pak firman

    BalasHapus
  7. Trim OM JAY jg tmn2 blogger ats kunjungnnya slm hbt sll.

    BalasHapus
  8. Sangat Bahagia n sll berharap terus bljar dan berkolaborasi sm tmn2 nusantara,..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantab sekali mhn tanya ini kuliah on line di grup brp? Sy grup 8 skrg kumpul di grup 23? Mhn jwban trims

      Hapus
    2. Mantab sekali mhn tanya ini kuliah on line di grup brp? Sy grup 8 skrg kumpul di grup 23? Mhn jwban trims

      Hapus
  9. Wow...luar biasa pak nengah....tulisannya..mantab...mempesona pembaca

    BalasHapus
  10. Mhn maaf Pak Cakinin, saya di group 11, terus salah pencet keluar dari group, dimasukkan kembali oleh Om Jay di group 12 dan akhirnya Mr, Bams membentuk lagi group 13 bagi peserta kulih on line yang telah mengirim 10 lebih resumenya..trims. Salam Blogger Nusantara.

    BalasHapus
  11. https://jennyjn.blogspot.com/2020/07/freewriting-perlu-insting.html?m=1 Mohon kunjungannya jg ya pak..

    BalasHapus
  12. Mantuuuul sekali pak Nengah.
    Sepertinya saya sudah lama tidak berkunjung ke sini ya pak. Hehe.
    Materi ini saya tertinggal, senang sekali bisa membaca materi-materi yang tertinggal di blog teman-teman guru.

    BalasHapus
  13. Trimkasih bnget bpk.ibu para blogger mg sht sll..y slm literasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merdeka Belajar Merdeka Mengajar Merdeka Hasil Belajar

Keterbatasan Bukan Penghalang Kesuksesan