Jejak Seorang Literasi Parenting

MERAMBAH DUNIA PARENTING DARI SEORANG FOUNDER TANGGA EDU

 

Literasi dari usia sejak dini sudah selayaknya ditanamkan, kecintaan membaca dikalangan pelajar harus terus ditingkatkan, ada semboyan yang mengatakan  “Membaca Membuka Dunia”. Berbagai langkah dan upaya telah pemerintah lakukan dalam meningkatkan budaya membaca yang dikatakan masih rendah. Kondisi ini disambut oleh IGI Bali Provinsi Bali dengan menyelenggarakan kegiatan workshop daring webinar parenting dengan tema “Merdeka Belajar untuk Generasi 5.0” dengan mendatangkan nara sumber nasional Ibu Farra Dinna seorang founder Tangga Edu.

Kegiatan dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu tahap in dan on. Tahap in dilaksanakan dari tanggal 18 s.d. 23 Mei 2020 yang dapat disimak secara live streaming dichannel youtube IGI Bali dengan moto sharing and growing, sedangkan tahap on dilaksanakan dari tanggal 23-24 Mei 2020. Pada tahap in berbagai materi diberikan untuk mengedukasi para peserta seperti materi “Di anak tangga mana kita menuju 5.0?”Nara sumber dengan santai dan penuh tawa menginspirasi tentang refleksi kondisi peserta didik juga para generasi muda kita berada. Di kondisi 4.0 pun banyak diantara pendidik dan peserta didik gaptek yang berpengaruh pada kualitas pembelajaran menuju pada kualitas peserta didik. Era 5.0 jauh akan ditopang oleh kecanggihan teknologi, teknologi akan berada disetiap pojok ruang dan tempat, disegala bidang kehidupan. Namun satu yang harus diingat bahwa peran guru tidak akan tergantikan dalam mendidik dan menanamkan nilai-nilai karakter.

Pada materi berikutnya beliau memaparkan tentang “Cara Sederhana Menumbuhkan Kreativitas”. Pada dasarnya anak dari lahir telah dikaruniai potensi diri masing-masing, hingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak yang memiliki kreativitas sesuai dengan potensi yang dimiliki. Kadang kita selaku pendidik melupakan bakat yang dimiliki siswa atau peserta didik. Memaksakan peserta didik untuk mengikuti  kita. Otomatis terjadi pertentangan antara keinginan peserta didik dengan pendidik itu sendiri. Dengan pertentangan tersebut otomatis pula kreativitas anak terhambat tidak sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya. Trik nara sumber agar anak dapat berkembang kreatifitasnya adalah dengan memberikan pelayanan, bimbingan, arahan dan latihan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa sesuai dengan kompotensi yang dimikliki oleh siswa, karena pada prinsipnya guru adalah pelayan yang setia melayani kebutuhan siswa.

Pada sesi berikutnya peserta lebih berantusias lagi mengikuti live streaming di youtube karena materi berikutnya adalah bagaimana memiliki “Perpustakaan Pribadi dengan Buku Cerita Daring”. Seorang pendidik tidak bisa terlepas dari dunia membaca yang akan kita sebarkan pada peserta didik. Salah satu cara adalah dengan mendesign sebuah perpustakaan sederhana tapi bermakna dengan berbagai kumpulan buku cerita berbasis daring. Tidaklah sulit mewujudkannya jika ada kemauan dengan berbagai upaya, seperti halnya akrab di dunia digital, medsos, e-book, berbagai literasi di tangga edu.com, litercycloud.com. dan berbagau sumber on line. Hal ini memberikan manfaat akan kesederhanan dalam pencarian, pendokumentasian, mengikuti era abad-21 dengan penuh berbasis IT dan membangun kolaborasi sesame teman di dunia maya.

Materi “Membaca Seasyik Bermain dan Mendesain Aktivitas” disampaikan dengan lugas. Memberikan sebuah inspirasi bahwa membaca adalah hal yang menyenangkan, membaca menambah wawasan dan membaca menghargai sebuah karya dan dengan membaca menambah pertemanan. Konsep mendasar yang ibu Farra Dinna sampaikan adalah konsep PAHAM. Paham isi buku, Arti kosa kata secara menyeluruh, Hubungkan isi buku kedalam konteks yang lebih luas, Asyiik Berimajinasi dan Mampu menyimpukan sebuah isi bacaan. Intinya membaca diharapkan secara utuh dan total dari dalam hati.

Dicetuskan pula konsep “Membuat Buku Anak Sendiri di Rumah”. Membuat buku ada yang mengatakan gampang-gampang susah. Namun semua berpulang pada diri orang masing-masing. Langkah awal membuat buku tidak terlepas dari rajin membaca, mencari berbagai sumber dan literasi yang sesuai untuk diterbitkan menjadi buku. Konsep menulis yang disampaikan oleh nara sumber adalah tentang 4R yaitu Renjana, Rutin, Review dan Ruang bagi pembaca. Renjana atau fashion adalah sesuatu yang sesuai dengan minat, hoby, kesenangan atau kesukaan sehingga menulis tidak ada sebuah paksaan. Rutin, seorang penulis tidak pernah habis dengan ide, untuk menghasilkan sebuah tulisan sudah seyogianya dilakukan secara kontinu dan terus menerus dengan tetap meluangkan waktu untuk menulis. Review, saat menulis jangan sampai terobsesi untuk harus baik, harus bagus harus cepat selesai. Yang diutamakan adalah mencoba terus menulis tanpa memandang tulisan kita baik atau jelek, yang penting apa yang terkonsep, apa yang ada dalam angan-angan dapat dituangkan dalam bentuk tulisan apalagi menjadi sebuah buku. Selanjutnya adalah Ruang bagi Pembaca, untuk terjadi feedback, seorang penulis menyediakan ruang bagi pembaca untuk memberikan komentar, masukan yang konstruktif untuk menjadikan tulisan lebih berkualitas dan bermutu.

Dikegiatan on, para peserta webinar diminta tagihan oleh nara sumber dan panitia dalam bentuk merancang kegiatan dan mendesain lembar aktivitas, yang kontennya diambil secara daring. Peserta secara antusias mengikuti kegiatan webinar parenting ini yang dilaksnakan memperingati hari kebangkitan nasional yang ke-112 yang diikuti oleh kurang lebih 500 peserta. Untuk menciptakan kegiatan lebih menarik peserta menyediakan berbagai door price disetiap session kegiatan. Dan panitiapun memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengupload video mini berdurasi maksimal 5 menit testimoni tentang kegiatan yang telah berlangsung selama 7 hari.

Kegiatan diakhiri dengan closing statemen dari nara sumber bahwa sekecil apapun usaha yang dilakukan oleh pendidik akan bermanfaat pada peserta didik. Untuk itu jangan pernah berhenti menularkan virus-virus positif pada peserta didik, karena itu akan menjadikan peserta didik tumbuh dan berkembang menjadi peserta didik yang memiliki jati diri menuju merdeka belajar pada generasi 5.0. Rasa gembira peserta bertambah karena diakhir kegiatan bagi peserta yang telah menyelesaikan tugas yang diberikan mendapat sertifikat setara 32 jam dan piagam, tapi peserta yang belum dapat menyelesaikan tugas-tugas tetap dihargai dengan pemberian piagam oleh panitia.

Salam Persahabatan,

Blogger Nusantara

I Nengah Suradnya

 


Komentar

  1. Seru sekali webinarnya pak Nengah.
    Banyak sekali ilmunya di tulisan ini.

    BalasHapus
  2. Terimakasih banyak bu Ratna Dhevi atas masukannya, semoga terus bisa sama-sama blog walking...salam literasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merdeka Belajar Merdeka Mengajar Merdeka Hasil Belajar

Keterbatasan Bukan Penghalang Kesuksesan