Reformasi Pendidikan Nasional

KULIAH UMUM

 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN  RI

BAPAK NADIEM ANWAR MAKARIM

Selasa, 5 Mei 2020 Pukul 14.00 Wib

Dengan Moderator Usman Kansong Direktur Pemberitaan Media Indonesia

 

                Dalam kondiisi  pandemi yang terjadi secara medadak dan tidak terduga-duga membuat kita semua melakukan berbagai inovasi agar cepat keluar dari krisis.  Disamping inovasi perlu langkah-langkah empati seperti orangtua dengan anaknya yang lama tinggal di rumah, guru dengan peserta didik yang tidak lagi bisa bertemu di dalam kelas penuh dengan kerinduan. Maka perlulah langkah-langkah baru yang mampu berkotribusi menuju kualitas Pendidikan baik dari sisi guru, siswa dan orang tua, karena sudah saatnya kita semua sepakat untuk keluar dari zona nyaman.

                Konsep merdeka belajar menurut Mas Menteri memberikan setiap unit Pendidikan untuk berinovasi melatih anak agar kreatif, kritis, kolaboratif dan komunikasi dengan efektif, dengan penuh keunikan dengan berbagai keberagaman. Implementasi merdeka belajar agar lebih efektik dan berkualitas apabila didukung oleh teknologi. Karena pada essensial Pendidikan ditopang oleh kualitas guru melalui pemakaian berbagai teknologi yang menyesuaikan dengan kondisi sekolah, siswa dan orang tua. Hal ini perlu terus dikembangkan karena potensi terbesar ada ditangan guru juga  peserta didik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran menuju pada produktifitas dan kemandirian.

                Kebijakan yang telah dilaksanakan oleh Mas Menteri adalah kebijakan yang berpihak pada keberagaman dengan ciri memberdayakan konten kearifan lokal, memberikan pelayanan yan tidak sama kepada siswa yang memiliki keberagaman kompetensi, baik perbedaan literasinya, numerisasi, kemampuan teknologinya, sosial, perbedaan ekonomi, adat dan budaya. Keberagaman juga menyangkut fashion atau skill yang dapat dikembangkan lewat kegiatan ekstrakurikuler, melakukan berbagai aktifitas sosial, penanaman nilai-nlai karakter termasuk langkah-langkah konkrit yang wajib dilakukan pada masa pandemi covid-19 yang melahirkan gap yang luar biasa terutama kesenjangan dalam penggunaan teknologi.


                Dalam konsep merdeka belajar siswa diharapkan belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah dialami bukan dari kesuksesan yang pernah diraih, selalu berpikir kritis, kreatif karena di dunia maya banyak jawaban dan solusi yang ditawarkan. Berbicara masalah kualitas Pendidikan sungguh sangat pelik dan kompleks, tidak hanya bicara soal anggaran pendidikan, tidak juga masalah sapras, namun permasalahan-permasalahan lainnya seperti kurikulum, SDM guru, karakteristik siswa, regulasi, proses pembelajaran, literasi, numerisasi, penanaman nilai-nilai karakter dan berbagai permasalahan lainnya. Apalagi rangking PISA negara kita dibidang numerisasi masih dibilang rendah.


                Berbagai kebijakan telah dikeluarkan pemerintah, seperti merdeka belajar, zonasi, organisasi penggerak, pembelajaran berbasis teknologi, RPP satu lembar dan yang lebih penting bukan regulasi yang banyak tapi justru deregulasi agar lebih memberikan opsi yang lebih lebar dalam menyelesaikan permasalahan di unit-unit satuan Pendidikan. Sama halnya pada sistem pembelajaran ditengah pandemic covid-19 dengan kebijakan PJJ (pembelajaran jarak jauh) melalui pendekatan daring (dalam jaringan) yang menutut kesiapan SDM guru ,siswa dan orang tua. DIsamping SDM juga sapras, akses dan connectivitas. Dalam PJJ akan muncul berbagai kesulitan, tantangan, humanisme, pembelajaran kurang bermakna semua kelemahan tersebut perlu proses adaptasi yang mendadak sehingga perlu digali dan dikembangkan otot-otot adaftif, otot-otot kreatif dan otot-otot inovatif.

                Pola pembelajaran  bermakna yang merupakan bagian dari implementasi kurikulum memiliki ciri-ciri kritis, mandiri, kreatif, gotong-royong/kolaborasi, kebihnnekaan global, dan berahklak mulia. Dalam meningkatkan kompetensi siswa guru memiliki peran sangat penting dengan memposisikan diri sebagai mediator, fasillitator dan bukan satu-satu sebagai sumber belajar. Siswa diharapkan banyak tanya, banyak coba dan banyak karya untuk menuju pembelajaran yang bermakna.

                                                                            

                Diakhir kuliah umum Bapak Menteri menyampaikan tujuh tips dimasa pandemi adalah :

  1. Jangan setres

Kondisi yang sudah penuh beban, penuh kepanikan jangan ditambah dengan masalah, untuk menanggulangi pikiran kita jangan sampai stres. Pikiran harus tetap tenang, hadapi dengan penuh keyakinan bahwa segala wabah yang menimpa negara kita semoga cepat berlalu, anak-anak bisa belajar dengan menyenangkan dan bermakna dengan tetap menjaga kesehatan rasa kebersamaan dan gotong-royong sebagai wujud kepedulian.

  1. Mencoba membagi kelas yang lebih kecil

Perbedaan latarbelakang dari peserta didik menuntut guru untuk cerdas mengetahui karakteristik peserta didik, dengan tidak menyamakan target dan pelayanan yang diberikan oleh guru agar anak-anak bisa berkembang secara optimal sesuai dengan kondisi diri juga lingkungan. Dihindari sekali guru menganak emaskan, menganak perakkan siswa dengan tetap berpedoman bahwa pembelajaran berpusat pada anak.

  1. Mencoba PBL

Pembelajaran abad-21 mewajibkan guru untuk membudayakan anak belajar dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi untuk meningkatkan kompetensi dirinya. Pemecahan masalah mencakup bidang kognitif, ketrampilan dan afektif, pemecahan masalah tidak sebatas dapat menyelesaikan masalah namun juga mampu memberikan solusi yang bermakna untuk kehidupannya learning life together.

  1. Alokasikan lebih banyak waktu

Pembelajaran akan lebih bermakna apabila dilakukan oleh guru secara berulang-ulang sehingga waktu  merekam isi, makna, ketrampilan pembelajaran dapat dimaknai secara mendalam dan dapat dikembangkan yang mengakibatkan siswa belajar lebih termotivasi sehingga bukan saja learning to know namun leaarnig to do,  maupun learning life together.

  1. Fokus pada yang terpenting

Semboyan yang sering dikatakan oleh para narasumber lebih baik belajar sedikit-sedikit benar daripada banyak-banyak salah, lebih baik berbuat walaupun sedikit daripada berdiam diri, hal ini memberikan makna bahwa pentingnya kefokusan untuk memaknai sebuah pembelajaran pendidikan agar mengutamakan hal-hal yang penting tapi memberikan manfaat pada tujuan Pendidikan. Hal-hal penting yang bermakna memberikan kontribusi dalam meringankan beban kurikulum, beban berpikir siswa dan akan lebih menyederhanakan perencanaan pembelajaran sehingga PAKEM agar bisa terwujud. Fokus pada hal-hal yang penting adalah sebagi bentuk revolusi Pendidikan karena salah-satu yang dijadikan beban oleh siswa, guru dan orang tua siswa adalah beban kurikulum yang padat sehingga kemerdekaan belajar akan terhambat.

  1. Sering nyontek antar guru

Nyontek antar siswa saat pelaksanaan penilaian wajib dihindari teringat pada moto ujian nasioanal prestasi penting tapi kejujuran yang utama sehingga disebut dengan pelaksanaan yang jujur dan berintegritas. Bagaimana dengan guru dianjurkan nyontek oleh Mas Menteri? Artinya diera pembelajaran 4.0 guru sudah diwajibkan pula untuk melaksanakan kolaboratif antar sesama guru baik di daerah maupun antar daerah. Hal ini memberikan cakrawala berpikir, bertindak dan berbuat yang lebih adaftif yang bisa dipakai untuk mengembangkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan profesi dan menjalin komunikasi sehingga permasalahan yang kita hadapi dapat terpecahkan.

  1. Have fun

                Memiliki rasa optimis sangatlah mendorong untuk meraih kesuksesan apalagi didasari akan rasa senang dan gembira, karena kondisi yang menyenangkan berlansung dalam proses pembelajaran (quantum learning) maka tujuan akan lebih mudah tercapai. Rasa gembira salah-satu sebagai salah-satu pendahuluan dalam pembelajaran sebagai langkah mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini juga bisa dilakukan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak membosankan bahkan memberikan magnet siswa tertarik akan proses pembelajaran bisa saja melalui quizizz, kahoot maupun gamefication. Dan yang terpenting rasa fun bukan saja dalam pembelajaran di dalam kelas  namun tetap tertanam di luar kelas apalagi saat di rumah.

Sumber dari kuliah umum Bapak Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

 

Salam blogger

 

I Nengah Suradnya

               

 

 


Komentar

  1. ������ Terimakasih.. Bapak Nengah Suradnya, kami mendapatkan informasi yang sangat bermanfaat, walaupun kami tidak mengikutinya secara langsung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trims bu yan sama2 ayoo nnti ikut jk ada lgii..skm bngt

      Hapus
  2. Mantaf bpk nengah suradnya, terimakasih atas informasinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inggh sama2 mg jg ada mnfaatnya, baru beljrr@modal berani.

      Hapus
  3. Terimakasih infonya pak Nengah
    Mampir ke https://cening-mai-melajah.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inggh sama2..skm bngt sdh berkenn mmbcnya
      .ssiiaap

      Hapus
  4. terima aksih informasinya Pa Nengah

    BalasHapus
  5. Balasan
    1. Trimakasih bnyak juga ibu Abithea...sdh mampir, lain kali mampir lg y

      Hapus
  6. Inggh Ibu Dhewis sama-sama , mks ya bu udah mampir

    BalasHapus
  7. Mantabbb pak
    kunjungi juga blog saya :
    https://www.islamiceducation73.wordpress.com
    https://www.rahmadisalman.blogspot.com

    BalasHapus
  8. Berisi ..padat ..tulisannya Luar biasa ..pak ..salut

    BalasHapus
  9. Trimakasih bapak ibu, atas kunjungannya, telah mampir

    BalasHapus
  10. Terima kasih pak Nengah Suradnya atas informasinya sehingga info ilmu sangat bermanfaat bagi saya

    BalasHapus
  11. Bagus wacananya, bentuk penegasan dari konsep merdeka belajar seperti yg jadi pemikiran saya selama ini, adanya klas dg jumlah sedikit siswa, sistem belajar jg disesuaikan dg kemampuan siswa, dan penghargaan trhd budaya lokal dlm pendidikan. Terima kasih infonya🙏

    BalasHapus
  12. Inggh bpk.ibu mari kita sama2 berbagi, jg sama2 berkolaborasi..trims sdh berselancarr...

    BalasHapus
  13. Terimakasih informasinya pak, sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan saya

    BalasHapus
  14. Trims semuanya sama2..mg ada mnfaatnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merdeka Belajar Merdeka Mengajar Merdeka Hasil Belajar

Mengatasi Kebuntuan Menulis dengan Freewriting

No Gengsi to Sukses