Pembelajaran Kolaborasi

 

MENINGKATKAN PENGGUNAAN MODA DARING MELALUI PEMBERDAYAAN MGMP SEKOLAH BERBASIS KOLABORASI

            Pemikirin ini  dilatarbelakangi masih rendahnya penguasaan teknologi guru-guru di SMPN 1 Banjarangkan khususnya pada masa pandemi, dimana pembelajarannya dilaksanakan dari rumah (BDR). Dari data yang diperoleh melalui angket  88,14% penggunaan satu moda daring, 8,47% penggunaan dengan dua moda daring dan 3,39% tanpa menggunakan moda daring. Hal ini disebabkan pula masih rendahnya keinginan guru-guru dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran, rasa malas untuk belajar dan rasa enggan untuk bertanya dan berkomunikasi antar sesama teman dalam wadah MGMP.

            Melihat kondisi tersebut saya selaku kepala sekolah mengambil inisiatif untuk mencarikan solusi atas permasalahan di atas. Langkah-langkah yang saya lakukan adalah dengan sosialisasi pada warga sekolah, membuat jadwal pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sekolah, meninventarisasi moda daring yang digunakan seperti WA, Google Form, Google Classroom, Melajah.id. Pembelajaran jarak jauh melalui moda daring dapat dilakukan melalui tatap muka virtual seperti video conference, lewat aplikasi pesan dan dapat pula dilakukan melalui Learning Management System (LMS) seperti kelas maya rumah belajar, google classroom, zenius, ruang guru, melajah.id, moodle dan lain sebagainya (Kemendikbud, 2020:10). Dan merencanakan  materi yang akan diberikan kepada anggota MGMP, dan jadwal pedamping dimasing-masing mata pelajaran dan antar mata pelajaran. Data-data yang diperoleh melalui angket pada aplikasi google form nantinya akan dianalisis menggunakan analisis statistik sederhana, dengan mencari prosentase penggunaan moda daring yang digunakan guru-guru dalam pembelajaran daring.

            Dari pelaksanaan jadwal yang dilaksankan mulai bulan Maret sampai bulan Oktober 2020, pada tahap pertama data yang diperoleh melalui WA 88,24%, wa, google form 2,94%, wa, e-learning 2,94%, wa, google classroom  2,94% dan yang tiga moda daring wa, google form, google classroom 2,94%.  Google Classroom sebagai salah-satu aplikasi moda daring di tengah pandemi dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu sehingga guru lebih mudah melaksanakan evaluasi yang dilakukan siswa, pemantauan diskusi kelas berjalan lebih efektif, dapat juga mengulang materi agar dapat meningkatkan hasil belajar (https://metrojambi.com/read/2020/03/29/52180/metode-belajar-daring-berbasis-it-google-classroom-di-tengah-pandemi-covid19).Menurut data pada di atas, pendekatan pembelajaran daring dominan dilaksanakan melalui WA 88,24%, dua moda daring 8,82% dan yang tiga moda daring 2,94%. Adapun data yang diperoleh pada tahap kedua, dari 46 responden moda daring lewat wa 15, 22%, wa, melajah.id 39,13%, google classroom, melajah.id 8,70%, google form, melajah.id 4,35%, quiper shool, google form 2,17%, wa, google classroom 2,17%, zoom, wa 4,35%. Sedangkan guru yang menggunakan moda daring melajah.id, wa, google classroom 6,52%, google form, google classroom, melajah.id 2,17% dan wa, google form, melajah.id 13,04%. Sedangkan guru yang menggunakan empat moda daring dalam pembelajaran dengan wa, google form, google classroom, melajah.id 2,17%. Dari data di atas guru yang menggunakan moda daring lewat wa tujuh orang (15,22%), yang menggunakan dua moda daring 28 orang (60,87%), yang menggunakan tiga moda daring 10 orang (21,73%) serta guru dengan empat moda daring satu orang (2,17%).

Dari uraian di atas dapat dismpulkan bahwa peningkatan penguasaan moda daring guru-guru di SMPN 1 Banjarangkan dapat dilakukan melalui pemberdayaan MGMP sekolah berbasis kolaborasi. dari tahap pertama ke tahap kedua  penggunaan dua moda daring mengalami peningkatan 52,05%, penggunaan tiga moda daring meningkat 18,79% dan penggunaan empat moda daring meningkat 2,17%. Dengan peningkatan penggunaan dua moda daring 52,05% dan 18,79% untuk penggunaan tiga moda daring.  MGMP sekolah sebagai organisasi pada satuan Pendidikan memberikan dampak dalam peningkatan kualitas guru  dan penanaman karakter yang berpengaruh pula pada peningkatan kualitas pembelajaran. Keberadaan organisasi MGMP sekolah dalam rangka pengembangan literasi digital berbasis kolaborasi memberikan dampak pada budaya mutu sekolah. Diharapkan guru-guru di SMPN 1 Banjarangkan dapat terus meningkatkan kemampuan dalam penguasaan literasi digital dalam pendekatan moda daring khususnya pada masa pandemi yang berpengaruh pada kualitas pembelajaran. Satuan Pendidikan melalui Kepala Sekolah dapat menjadikan pengembangan literasi sekolah melalui pendekatan moda daring berbasis kolaborasi.  

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merdeka Belajar Merdeka Mengajar Merdeka Hasil Belajar

Keterbatasan Bukan Penghalang Kesuksesan