The Future is Now


RINGKASAN
Workshop PGRI Povinsi Bali Sesi ke-4 Hari-1
Senin, 20 April 2020, Pukul 13.00-15.00
Pemateri : Prof. Dr. Ir.R.Eko Indrajit M.Sc.MBA.Mphil.MA. dan Prof.Dr.Ing Wardiman
“Cara Efektif Pembelajaran On line”
THE FUTURE IS NOW

          Acara kegiatan dibuka oleh host Bapak Nyoman Ariantara dengan ucapan terimakasih kepada kedua narasumber hebat yaitu Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit M.Sc.MBA.MPHIL.MA. yang sering disebut dengan Prof. Eko disertai dengan membacakan pofil beliau, disamping menyelesaikan study dibeberapa negara maju, berpengalaman, menjadi narasumber, penyaji dibeberapa seminar, workshop juga beliau 20 tahun berkecimpung dibidang IT atau teknologi dibidang pendidikan. Selanjutnya Moderator hebat juga Bapak Dewa Made Yuda Andika mempersilahkan untuk memaparkan materinya.
            Bapak Prof. Eko menyampaikan judul materinya yaitu “The Future Is Now” artinya masa depan adalah sekarang. Hal ini dilatarbelakangi bahwa beberapa anggapan bahawa teknologi itu urusan nanti bukan sekarang, teknologi hanya di kota-kota besar saja, diperlukan birokrasi dan biaya yang tinggi, belum siap menggunakan teknologi dibidang pendidikan dan berbagai alasan lainnya. Ternyata bencana besar yang tidak diduga-duga muncul berupa penyebaran virus covid-19 yang mengharuskan pembelajaran dilaksanakan dari rumah yang disebut dengan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan atau daring. Mengharuskan juga para insan pendidikan terutama guru dan siswa menggunakan teknologi yang tidak diduga sebelumnya.
            Kunci dalam pembelajaran yang efektif adalah learning by doing belajar sambil mengerjakan, guru hadir sebagai arsitek atau fasilitator sehingga peran guru tidak semua bisa tergantikan oleh teknologi namun teknologi bisa membantu kualitas pembelajaran guru. Kehadiran sosok guru sangat diharapkan dalam pembelajaran dalam mengimplementasikan nilai-nilai karakter, sehingga dimasa pandemi ini anak-anak merindukan sekali sentuhan seorang guru. Berbagai sisi positif dalam pembelajaran daring dapat dirasakan oleh guru seperti mengejar kemampuan dalam IT dimana masih banyak sekali guru-guru yang tertinggal dalam teknologi, ada pengalaman baru dalam merancang pembelajaran jarak jauh dimasa penyebaran corona, dan yang mendapat penekanan dari Prof Eko adalah disamping lihai dalam merancang pembelajaran, metode IT yang tepat adalah sesuai dengan kondisi dan cocok pada peserta didik. Hal yang lain guru diharapkan melakukan strategi yang sesuai dan mampu menyajikan bahan ajar yang tepat dan sesuai baik dari bahan ajar yang telah ada maupun mendesain baru, proses pembelajaran mengajar yang efektif, melaksanakan evaluasi secara berkala dan melakukan penyempurnaan dan perbaikan-perbaikan.


            Guru diharapkan tidak selalu menunggu, harus jemput bola karena DNA nya guru yang luar biasa maka delivery materi pada peserta didik menyesuaikan dengan prinsip-prinsip pendidikan :
  1. Fokus pembelajaran dipeserta didik (learner)
  2. Dalam penerapan teknologi dipastikan terjadi interaksi multi arah antar siswa, siswa dengan guru, antara pendidik dan peserta didik dengan sumber belajar.
  3. Terjadi feedback atau umpan balik dalam proses pembelajaran wajib dilakukan oleh seorang guru agar pembelajaran lebih bermakna. Dengan umpan balik pembelajaran akan berlangsung berulang-ulang.
  4. Belajar bersifat bebas untuk itu pembelajaran harus dirancang sebelum session on line dimulai.
Karena pembelajaran berpusat pada peserta didik maka proses literasi, umpan balik harus dilakukan, seorang guru jangan takut salah dan wajib mengetahui karakteristik pesrta didik diantaranya peserta didik sebagai generasi Z dengan ciri-ciri pandai teknologi, enggan membaca, membosankan jika tidak disukai, ingin mengendalikan bukan dikendalikan.
Menurut Prof. Eko, Unesco telah menetapkan tiga kompetensi guru yaitu :
1.      Literasi Teknologi yang dimaksud literasi teknologi tidak sekadar hard ware, laptop, handpone yang penting bagaimana guru bisa memilih, memfiltrasi, juga manfaat dari penggunaan teknologi.
2.      Deepening teknologi, menggunakan teknologi untuk mendalami dan mengembangkan kemampuannya.
3.      Knowladge Creation, guru di abad-21 diharapkan memiliki  inovasi dalam menggunakan teknologi dalam posisinya di dunia Pendidikan, digunakan dalam pengembangan kurikulum, evaluasi, pengembangan pedagogi, penguasaan IT, pengembangan PBM berbasis on line. Inovatif juga dalam pengembangan SDM guru melalui workshop, lokakarya, seminar.

            Dalam pembelajaran yang efektif berbasis on line ada empat tool besar meliputi teleconference, LMS, kuis on line (mentimeter), dan strategi belajar (google, youtube, dll.). Penggunaan teknologi yang bagus menurut Prof. Eko adalah teknologi yang ada dan bermanfaat. Di tengah-tengah perbincangan karena sedikit hambatan teknis, moderator memperkenalkan narasumber yang kedua adalah Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan semasa Presiden Bapak Soeharto, pengalaman beliau dibirokrasi, sebagai nara sumber juga bersekolah di luar negeri. Setelah selesai pemaparan Bapak Prof Eko ada beberapa pertanyaan dari peserta.
            Pertanyaan dari seorang Guru berasal dari daerah Nusa Penida Kabupaten Klungkung Bali, menanyakan tentang kondisi tempat geografis sehingga sulit untuk akses internet. Prof. Eko menjelaskan bahwa penerapan teknologi yang tepat adalah sesuai dengan kondisi setempat, teknologi yang ada, disesuaikan dengan keadaan peserta didik. Pertanyaan berikut datang dari seorang ibu yang menanyakan apakah penggunaan zoom dalam pembelajaran daring tidak membahayakan?. Prof. Eko menjawab selama aplikasi itu tidak meminta data-data pribadi tidak ada masalah. Pertanyaan selanjutnya datang dari Bapak I Nengah Suradnya, S.Pd. M.Pd. Kepala SMPN 1 Banjarangkan Klungkung Bali yang sharing pengalaman pembelajaran dan menanyakan pula bagaimanakah caranya meningkatkan kontribusi peserta didik dalam pembelajaran daring dimasa pandemi ini?. Beliau memberikan komentar agar jangan berkecil hati, tetap semangat karena kejadian ini terjadi secara tiba-tiba, lakukan terus evaluasi, lakukanlah sesuatu yang bermanfaat dari sisi siswa, bukan dari guru semata. Hindari pemberian tugas yang membebani siswa agar siswa tidak stress, tidak semua guru memberikan tugas secara bersamaan. Tetap jaga interaksi, pergunakan teknologi yang ada pada siswa serta berikan hal-hal yang menyenangkan pada siswa seperti menyanyi, menari, membuat video mini, membuat hasta karya, eksperimen membuat pembelajaran menjadi bermakna. Bukan jumlah tugas yang penting tetapi jenis tugas yang membikin anak-anak senang dan bergembira mengerjakannya.
            Prof. Wardiman menambahkan karena hal ini merupakan kondisi baru dalam keadaan gawat, darurat pembelajaran harus terus dijalankan, nanti bisa terlambat. Hal yang baru akan mendapatkan pengalaman, terus lakukan evaluasi agar terus bisa efektif. Mencari ideal memang sulit, maka jika diantara 35 siswa ada 10 orang yang kreatif ini bisa menularkan pada yang lain melalui daring. Karena pembelajaran daring juga bisa menyenangkan, efektif untuk itu perlu kreatifitas guru dan siswa sehingga dapat berpartisipasi dalam pembelajaran dengan terus seorang guru melakukan evaluasi. Pertanyaan juga muncul dari Ibu Agung Istri, bagaimanakah cara menyusun media pembelajaran bagi yang pemula?. Dikatakan Prof. Eko pergunakan media yang sudah ada, rancang media pembelajaran yang menarik seperti menggunakan mentimeter, disamping menarik, menyenangkan dam mudah digunakan.
            Pada akhir perbincangan moderator mempersilahkan closing statement dari para narasumber dari Prof. Wardiman mengucapkan selamat berkarya, selamat belajar terus terus berkarya, belajar terus jangan pernah berhenti belajar. Prof. Eko mengucapkan selamat untuk PGRI Bali dan salam hangat dari Ibu Ketua Umum PB PGRI Prof. Unifah. Moderator menutup dengan ucapan banyak terimakasih atas partisipasi para peserta dan permohonan maaf ditutup dengan pengucapan salam

Salam dari blogger
I Nengah Suradnya









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merdeka Belajar Merdeka Mengajar Merdeka Hasil Belajar

Keterbatasan Bukan Penghalang Kesuksesan