B3
Belajar, bekerja
dan beribadah pertama kali disarankan oleh Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo
dalam usaha mencegah penyebaran covid-19. Mengingat penyebaran virus corona
begitu cepat dan sungguh dahsyat dalam penyebarannya. Hal ini dibuktikan dari data Kompas.com App
per 6 Mei 2020 data dunia mencapai 3.74 juta jiwa terinfeksi virus corona dan
1,248.814 juta jiwa pasien sembuh, diperkirakan
83.000 kasus bertambah setiap 24 jam.
Sedangkan perkembangan di Negara Indonesia mencapai 12.438 jiwa terinfeksi
positif virus corona, 2.317 jiwa sembuh dan 895 korban jiwa. Belajar dari kasus
di atas dan untuk mengurangi penyebaran covid-19, B3 sangatlah tepat pemberlakuan
B3 dan sebagai salah-satu alternatif yang harus ditaati oleh semua warga
masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
BELAJAR dari rumah sebagai hal yang
baru dan mendadak mengharuskan semua komponen Pendidikan terasa dikejutkan
untuk belajar beradaftasi. Pembelajaran dari rumah yang diharapkan menggunakan dalam
jaringan yang dikenal dengan pembelajaran daring mewajibkan para guru,
siswa dan orangtua belajar bersama-sama dalam proses pembelajaran daring
tersebut. Berbagai langkah dan upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam
bentuk regulasi seperti Permendikbud No. 3 Tahun 2020 dimana ditekankan dalam
masa pandemi covid-19 pembelajaran tidak lagi dilakukan di sekolah telah
bergeser dalam bentuk pembelajaran daring dari rumah.
Belajar dari rumah, menghadapi
berbagai kendala disamping banyak manfaat yang didapat baik dari sisi siswa,
orang tua dan guru. Beberapa kendala meliputi kurangnya siswa mendapat
bimbingan dari guru sehingga ada hal-hal yang kurang dimengerti, tugas yang
berjejal dari semua guru, kouta yang cepat habis, mata siswa menjadi perih,
tidak semua anak memiliki handpone, faktor jaringan yang terbatas karena
letak geografis.. Dari sisi orang tua mengeluh akan biaya internet untuk
membelikan anaknya kouta ditengah krisis yang telah melanda, waktunya tersita
untuk mendampingi anak. Sedangkan dari sisi guru terkendala akan kemampuan
dalam penggunaa teknologi, belum bisa beradaptasi dengan pembelajaran daring,
sering kali siswa off tidak ikut dalam pembelajaran sehingga sulit untuk
mentransfer pembelajaran.
Sedangkan sisi positif study from
home adalah anak-anak, guru dan orang tua belajar dengan teknologi, bahwa
mau tidak mau teknologi memiliki peran yang sangat vital pada abad-21. Orang
tua lebih dekat dengan anak begitu sebaliknya, rasa kasih sayang, proses
mendidik diambil alih perannya oleh orang tua yang dominan. Maka Pendidikan karakter
akan lebih tertanam, perilaku hidup bersih dan sehat dapat lebih ditingkatkan
karena anak-anak tidak hanya diberikan mata pelajaran tetapi hal-hal yang bersifat
kontekstual seperti menjaga lingkungan tetap bersih, membersihkan tempat tidur,
membersihkan kamar mandi, belajar membuat disinfektan, melaksanakan
penyemprotan, membuat video menarik kegiatan di rumah, menjaga kondisi tubuh,
menanam tanaman hias, membuat prakarya dengan bahan-bahan bekas yang ada di sekitar
rumah, belajar menari, menyanyi dan berbagai aktifitas menyenangkan sehingga
pembelajaran akan lebih bermakna menyebabkan anak lebih betah di rumah. Dalam
proses daring dari rumah guru-guru mendapatkan ketrampilan dalam belajar teknologi
dan jenis aplikasi seperti wa, google class room, google forms, e-learning, cloud
meeting zoom dan berbagai ketrampilan teknologi lainnya. Justru semakin
jarang ketemu rasa kasih sayang guru dengan siswa semakin tinggi, guru-guru
lebih sering komunikasi dengan anak-anak terutama bapak ibu wali diperwalian
masing-masing menanyakan tentang kondisi anak-anak serta membantu tentang kendala
yang dihadapi siswa.
BERIBADAH dari rumah sangatlah
penting untuk dilaksankan Bersama berbagai kegiatan beribadah dilaksanakan di rumah,
adanya pembatasan jumlah warga dalam pelakasanaan kegiatan keagamaan. Anjuran
pemerintah sangat memberi manfaat terhadap langkah menekan penyebaran virus
covid-19. Melalui beribadah dan pendalaman ajaran-ajaran agama dapat menghindari
dari rasa panik, setres, rasa beban yang berkelebihan. Pemerintah selalu
menganjurkan agar warga masyarakat jangan panik, walau pemerintah menyadari
akibat penyebaran virus corona banyak warga yang di rumahkan, tidak sedikit warga
yang di PHK, penghasilan untuk memenuhi kehidupan
sangat sekali berkurang dan permasalahan ekonomi sosial lainnya, karena
kepanikan justru akan menambah masalah, tidak akan bisa berpikir tenang, justru
ketenangan membikin kondisi kita menjadi nyaman dan kedamaian akan merasuki
jiwa kita sehingga hakekat sehat jasmani dan rohani akan bisa tercapai.
Pemerintah tidak bisa berjalan
sendirian, perlulah peran dan kontribusi serta rasa tanggungjawab oleh semua pihak untuk bersama-sama ikut
berperan sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. Keterlibatan bersama
adalah wujud jiwa gotong-royong, wujud memiliki jiwa solidaritas dan jiwa
kepekaan sosial yang merupakan warisan adiluhung disaat negara kita terlanda musibah bencana
luar biasa yakni penyebaran virus corona yang telah merengut jiwa yang tidak
sedikit. Berbagi disaat orang memerlukan adalah perilaku yang mulia apalagi
didasari rasa tulus iklas. Ucapan terimakasih patut kita sampaikan kepada
pemerintah dan jajarannya, satgas penanggulangan covid-19 dari pusat sampai
tingkat desa, RW dan RT, serta para pahlawan kesehatan, dokter, perawat, sopir
dan yang lainnya yang tidak henti-henti bekerja untuk kemanusiaan,
menyelamatkan beribu-ribu nyawa, dengan penuh resiko bahkan mengorbankan diri
sendiri dan keluarga. Semoga wabah ini segera berlalu.
Salam Blogger Nusantara
I Nengah Suradnya
Keren Pak, Nengah semoga sukses dan sehat, lay out blogspotnya bagus
BalasHapusSama2x pak nym mg jg sll rahyuu, skm bngt sdh berkenn mmpiir diblog
BalasHapusSlm mg skss sll.