Membawa Berkah (BMB)

Delapan bulan perjalanan belajar dari rumah (BDR) sebagai konsekwensi dari pencegahan penyebaran covid-19.  Kondisi pembelajaran yang begitu cepat berubah, dari kondisi yang sudah terbiasa tatap muka di sekolah bergeser pembelajaran dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). Guru-guru atau pendidik dihadapkan pada hal yang tidak biasa, sebuah tantangan  sekaligus peluang yang harus dilakoni. Mengawali hal-hal yang kurang terbiasa seperti penggunaan pendekatan pembelajaran daring yang dikenal dengan litersi digital.

Sesuai data yang penulis dapatkan di sekolah  yaitu di SMPN 1 Banjarangkan Klungkung Bali mengawali pembelajaran 90% hanya bisa berkomunikasi menggunakan WA. Otomotis awal pembelajaran daring yang dilakukan guru-guru kami dengan siswa menggunakan WAG. Sebelum pembelajaran dimulai guru-guru mapel mensosialisasikan kepada peserta didik dan membentuk WAG dengan siswa yang diajar. Sehingga setiap guru memiliki  group masing-masing yang telah berisi no. hp,  nama-nama siswa, no. absen siswa dan alamat siswa.   Disamping group siswa, dibentuk juga WAG orang tua siswa.

Maksud dan tujuan dibentuknya group orang tua siswa adalah untuk mengoptimalkan keterlibatan orang tua untuk berpartisipasi dalam pembelajaran jarak jauh dari rumah. Pergeseran tempat pembelajaran dari sekolah pindah di rumah peran orang tua siswa sangat vital, sangat penting dalam pembimbingan dan pengawasan pada saat proses pembelajaran. Kondisi ini disambut baik oleh orang tua siswa, bukan saja keterlibatan orang tua namun orang tua mengetahui dari awal keterlibatan putra-putrinya dalam pembelajaran. Hal positif lainnya adalah orang tua akan menjadikan dirinya sendiri sebagi murid atau siswa. Kesungguhan dan ketangguhan orang tua teruji dan dipertaruhkan untuk keberhasilan dalam pembelajaran jarak jauh.

Dalam perjalanan pembelajaran moda daring membawa hikmah positif dibalik banyak kendala yang dihadapi oleh para guru-guru kami yang berjumlah 67 orang dengan jumlah siswa 787 orang. Dari data yang kami peroleh dengan menyebarkan kuisioner lewat google form kepada siswa dan guru-guru diawal pembelajaran daring mayoritas kendala pada kouta, penjejalan tugas, kurang bimbingan, waktu pengumpulan tugas yang  relatif singkat, membosankan, kurang ada komunikasi. Berbagai kendala yang terjadi tidak menyurutkan guru-guru kami untuk tetap menjalankan tugas secara profesionalisme.

Dengan penuh keyakinan guru-guru kami menjadikan kendala sebagai berkah untuk tetap melangkah. Di sekolah kami mulai menggagas melalui pemberdayaan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) sekolah. MGMP memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidik, kompetensi guru melalui kolaborasi. Di SMPN 1 Banjarangkan Klungkung Bali pemberdayaan MGMP sudah berlangsung sebelum pandemi. Guru-guru sangat antusias mengikuti kegiatan MGMP sekolah sebagai wahana mengembangkan tugas pokok pendidik yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi.

Dalam wadah MGMP berbagai manfaat dapat diperoleh, diantaranya menyusun perangkat pembelajaran, pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan pengembangan literasi digital. Pemberdayaan MGMP di sekolah disusun secara terjadwal, sebelum pandemi pertemuan rutin minimal tiga kali sekali dan pada saat pandemi seminggu sekali. Sebelum pandemi kegiatan dilaksanakan sebelum pulang sekolah, waktu yang tersisa dapat dimanfaatkan secara efesien. Guru-guru diberikan ruang untuk saling berbagi, untuk mengawal pembelajaran abad-21 yaitu menanamkan jiwa kreatif, kritis, komunikasi dan kolaboratif.

Pendekatan 4C diimplementasikan dalam pengembangan MGMP sekolah berlanjut pada masa pandemi, terutama komunikasi dan kolaborasi dalam pengembangan litersi digital. Guru-guru dalam era global penguasaan teknologi tidak bisa ditawar-tawar lagi. Hal ini bukan tidak beralasan apalagi ditengah pandemi, mewajibkan para pendidik harus belajar dengan pendekatan daring. Literasi digital tidak dipandang dengan tingginya teknologi yang digunakan lebih diutamakan pada pendekatan yang digunakan. Hal ini bisa dilakukan dengan adanya kesepakatan dan sosilisasi juga pemberitahuan kepada siswa bahkan kepada orang tua siswa. Kegiatan ini wajib dilakukan agar ada sinergi antara guru, siswa dan orangtua siswa.

Dalam pengembangan literasi digital ditekankan yang bersahabat pada siswa, mudah dipahami, mudah diimplementasikan dan tidak membikin anak-anak frustasi. Pada masa pandemi inilah guru-guru diberikan kesempatan untuk berlatih dan berani untuk berkolaborasi. Di SMPN 1 Banjarangkan Klungkung Bali guru-guru wajib membimbing guru-guru lain yang masih kurang dalam penguasaan teknologi. Berbagai langkah dan upaya dilakukan Lembaga untuk memfasilitasi guru-guru terutama yang gagap teknologi.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan pembentukan tim pedamping secara berjenjang. Tim pedamping yang dimaksud adalah teman-teman guru yang secara kompetensi memiliki kemampuan dibidang teknologi terutama pada pendekatan pembelajaran daring. Guru-guru tim pedamping inilah yang telah terjadwal bertugas secara sukarela berkolaborasi dengan pedamping lainnya membimbing dengan sungguh-sungguh rekan-rekan guru yang masih terhadang dalam pendekatan pembelajaran daring.

Di SMPN 1 Banjarangkan Klungkung Bali, pada awal pemberlakuan BDR hanya menggunakan moda daring lewat WA saja. Seiring waktu dengan adanya tim pedamping guru-guru telah mampu mengembangkan kemampuan litersi digitalnya dengan menggunakan google form, e-learning, google classroom, zoom meeting, bahkan guru-guru mampu membuat materi lewat pembuatan video pembelajaran. Kondisi ini membuat guru-guru memiliki rasa confidence kepercayaan yang lebih tinggi dalam menyajikan pembelajaran berbasis IT.

Hal yang menarik, pembimbingan yang dilakukan oleh guru-guru tidak hanya tertumpu pada satu mapel namun antar mapel, tidak saja pada guru-guru yang sudah berumur juga terhadap guru-guru yang masih muda dengan masa kerja yang masih lama. Pembimbingan juga dilakukan secara berjenjang artinya jika guru pembimbing ada masalah yang belum terpecahkan bisa dikonsultasikan pada tim IT namun jika Tim IT juga belum mampu menangani sekolah memiliki mentor atau instruktur yang telah berkerjasama dengan sekolah.

Lembaga sangat fokus dan antusias dalam memfasilitasi pengembangan MGMP sekolah, karena manfaat yang ditimbulkan sangat jelas. Dan sangat sesuai dengan tufoksi guru dalam meningkatkan kompetensi guru-guru, terutama pada pengembangan litersi digital. Dengan adanya peningkatan kompetensi guru akan berdampak pada kualitas pembelajaran dan kemampuan literasi digital siswa atau peserta didik. Anak-anak di SMPN 1 Banjarangkan merasakan dampak dari penguasaan digital yang dimiliki oleh guru-gurunya.

Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran daring dengan pendekatan yang telah direncanakan oleh guru. Siswa jadi terpacu, termotivasi untuk memacu dirinya berlatih, belajar dengan pendekatan moda daring yang disepakati, bahkan anak-anak dengan cepat bisa menguasainya sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai harapan bersama.

Melihat antusias guru-guru belajar IT atau pendekatan moda daring yang berguna bagi peserta didik, membuat saya selaku Kepala SMPN 1 Banjarangkan mengembangkan pelayanan pembelajaran daring kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah LMS. Learning Manajemen Sistem berbasis moodle sudah diterapkan di sekolah kami.  LMS nya memiliki domain smpn1banjarangkan.melajah.id sebagai hikmah dari pandemi yang melanda negeri kita. LMS melajah.id ini memberikan jawaban atas hambatan yang dirasakan oleh siswa. Penggunaan LMS bebas kouta internet karena Melajah.id  merupakan bagian dari LMS yang bisa menggunakan kouta belajar dari Kemendikbud. Dan LMS melajah.id dapat mendeteksi keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, karena anak yang tidak respon dalam PBM dapat terdeteksi.

Manfaat lainnya konten bisa dibuat dan disesuaikan dengan kurikulum oleh guru, absensi, quiz, soal-soal ulangan, bahkan bisa dikoreksi atau diperiksa langsung dan siswa bahkan mengetahui hasil atau nilai yang diperoleh, nantinya orang tua juga nanti bisa langsung mengetahui hasilnya. Anak-anak semakin terlatih dan semakin maju dalam pengembangan literasi digitalnya. Saat ada musibah pandeminya inilah membawa berkah dalam pengembangan literasi digital.

PJJ dengan moda luring di SMPN 1 Banjarangkan siswa dilayani melalui berbagai pendekatan. Hal ini dapat dilakukan dengan anak diantar orang tua ke sekolah mengambil bahan-bahan pembelajaran, bisa juga dilakukan dengan guru kunjung. Guru mengunjungi anak-anak yang mengalami hambatan pembelajaran juga hambatan pada diri siswa akibat permasalahan keluarga. Di sekolah kami ada siswa yang sudah pingin berhenti sekolah, orang tuanya sudah angkat tangan alias tidak mampu mengurus anknya lagi. Tidak bisa dinasehati sampai ibunya menangis malu dan putu asa sudah sering kali dipanggil ke sekolah.

Namun Lembaga sekolah kami mengeluarkan kebijakn disamping memberikan bantua hp dari guru-guru kepada siswa yang yang tidak memiliki hp, jugasekolah dengan mengirim guru BP/BK medampingi anak tersebut dalam pembelajaran khususnya saat pelaksanaan UTS. Dalam keseharian anak tersebut tidak mau belajar, bangun saja jam 10 dan jarang di rumah. Saat guru kunjung mengunjugi dan medampingi anak tersebut belajar atau UTS anak tersebut berubah. Perubahan tersebut terlihat dari tampilannya sangat rapi, bangun jauh lebih pagi dan yang terpenting anak tersebut mau bahkan tertarik belajar khususnya dalam mengerjakan soal UTS karena sekolah kami tepat jadwal kalender Pendidikan melaksankan UTS.

Guru-guru berjuang sekuat tenaga, agar menyelamatkan anak dari putus sekolah karena wajib belajar sembilan tahun, inilah musibah yang juga membawa berkah pula kepada peserta didik dan orang tua yang sudah hampir berhenti sekolah dapat terselamatkan. Semoga guru-guru kita tetap  sekuat baja dalam memberikan pelayanan pada peserta didik agar mendapat pendidikan yang layak  bermanfaat, bermkan dan menyongsong masa depan yang ceria ditengah pandemi.

 

 

Komentar

  1. Semangat untuk berjuang sekuat tenaga :-) Salam :-)

    BalasHapus
  2. Keterlibatan orangtua siswa dalam proses pembelajaran mutlak diperlukan
    Kunjungi: bit.ly/haloged

    BalasHapus
  3. terima kasih sdh ikut memraihkan lomba blog bulan bahasa dan sumpah pemuda

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merdeka Belajar Merdeka Mengajar Merdeka Hasil Belajar

Keterbatasan Bukan Penghalang Kesuksesan