Pembelajaran
Kreatif Menyenangkan Tanpa Beban
Sejak diberlakukan belajar, bekerja,
beribadah dari rumah telah mengakibatkan perubahan berbagai kehidupan dan perilaku sebagian orang.
Terjadi kebiasaan baru yang selama ini tidak biasa dilakukan, misalnya
pekerjaan yang dominan dikerjakan di tempat kerja, perkantoran, ataupun di perusahaan
berpindah dikerjakan dari rumah (work from home). Beribadah yang
dilakukan di tempai-tempat ibadah bergeser dilaksanakan dari rumah. Begitu juga
proses pembelajaran yang sudah terbiasa dilaksanakan di sekolah, diwajibkan
dilaksanakan dari rumah baik secara daring ataupun luring.
Pembelajaran daring yang
diberlakukan pemerintah sesuai dengan regulasi, bertujuan untuk menyelamatkan
peserta didik, warga sekolah, orang tua dan masyarakat terbebas dari penyebaran
covid-19. Bagi semua orang kesehatan adalah yang utama, namun Pendidikan tidak
boleh terabaikan, untuk itulah belajar dari rumah (BDR) wajib dilaksanakan sesuai
dengan kondisi dan situasi peserta didik. Namun dalam kenyataannya berbagai
permasalahan muncul dalam penerapan pembelajaran dari rumah.
Permasalahan yang dominan anak
merasa stress karena terbebani banyak tugas, pembelajaran jadi membosankan,
kurang adanya interaksi atau bimbingan dari guru. Ketua KPAI
Dr. Susanto, M.A. dari sedikitnya 213 laporan yang masuk, 70%
merasakan PJJ sangat memberatkan siswa karena banyak beban tugas
yang diberikan oleh guru, sempitnya waktu penyelesaian tugas dan beban biaya
kouta internet. Sedangkan Komisioner Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang
Pendidikan Retno Listyarti (23/7) mengatakan bahwa banyak siswa yang prustasi,
lelah, mengalami tekanan psikologis mengakibatkan tidak naik kelas bahkan putus
sekolah.
Permasalahan tentang kendala pembelajaran jarak jauh baik
secara daring ataupun luring, segera dicarikan solusi agar tidak ada yang
dikorbankan terutama peserta didik. Salah-satu langkah yang bisa dipakai alternatif
pemecahan, adalah dengan pembelajaran yang meyenangkan tanpa beban melalui
penerapan life skill. Penerapan life skill dalam pembelajaran
bukan tanpa alasan, disamping merupakan amanat S.E. Menteri Pendidikan dan
Kedudayaan Republik Indonesia No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 juga menghindarkan anak-anak dari rasa bosan
dan mengurangi beban siswa belajar dari rumah.
Pembelajaran yang menyenangkan dapat diartikan sebagai
proses penyampaian bahan ajar yang akan diberikan kepada peserta didik dengan
suatu metode atau cara tertentu dengan benar, dan tentunya membuat hati para
peserta didik senang. Berbagai contoh pembelajaran yang meyenangkan diantaranya
menyesuaikan dengan bakat, potensi, kemampuan, bersifat kontekstual dan
memberikan makna bagi peserta didik. Pembelajaran yang menyenangkan tidak
terlepas dari penerapan literasi, numerisasi dan nilai-nilai karakter.
Diperlukan kesungguhan, keseriusan dan kompetensi guru
dalam medesain pembelajaran. Untuk menggugah hati peserta didik dengan tanpa
tekanan dan paksaan, untuk berani mencoba dan melakukannya denga rasa senang,
gembira dan dirasakan manfaatnya. Harapan dengan pembelajaran kreatif dan
menyenangkan tercipta siswa yang cerdas dan berkarakter.
Sangat bermamfaat tulisannya
BalasHapus