Keterbatasan Bukan Penghalang Kesuksesan

Raihlah Mimpi Jadikan Kenyataan

Nasib seseorang tidak ada yang bisa menebak, perjuangan manusia meraih karir tidak mengenal ruang dan waktu selama seseorang berikthiar untuk tetap melakoni kehidupan dengan penuh rasa tulus iklas, tanpa mengenal pamrih apalagi imbalan karena perjuangan dan pengorbanan adalah sebuah ibadah yang wajib dijalani oleh umat manusia, terutama yang berprofesi sebagai guru. Tokoh Pendidikan Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa Pendidikan adalah buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat.

Sosok tersebut telah hadir ditengah-tengah peserta kuliah online hari ke-26 sebagai narasumber, motivator dan penerus perjuangan Raden Adjeng Kartini. Beliau adalah Ibu Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH, lahir di Surabaya, 11 Maret 1969 berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 2 Nekamese, Kupang, NTT. Menyelesaikan S1 di IKIP PGRI Surabaya pada tahun 1992 pada Fakultas Pendidikan IPS Jurusan PMP/Kn dan pada tahun 2000 menyelesaikan Pendidikan S1 Fakultas Hukum, Jurusan Ilmu Hukum di Universitas Wijaya Putra Surabaya dan menikah dengan putra daerah berrtempat tinggal di CV. Bumi Cendana, Jalan Ikan Kombong, No. 9 Kupang. Email : ibugurucantik@yahoo.co.id Lilissutikno69@gmail.com., Blog : www.guruinspirasintt.com.,FB. Lilis Sutikno (Mbak Pipin).

Profesi gurulah menyebabkan berkeliling kabupaten dan provinsi sebagai narasumber atau fasilitator, hadir di tengah-tengah para pengabdi pendidikan memberikan pengalaman dan saling berbagi karena berbagi itu membawa keindahan dan kedamaian. Bakat yang luar biasa dimiliki oleh seorang ibu yang menyenangi tantangan yaitu menulis buku sekaligus sebagai editor. Semangat dalam bekerja, ringan tangan, murah senyum dan suka berbagi menjadi motto dalam bertugas sebagai jejak meniti karir. Terpaan alam yang keras, kondisi gegrafis yang kurang bersahabat dan infrastruktur yang masih tertinggal tidak menyurutkan arti sebuah perjuangan. Dilalui dengan penuh keyakinan dan semua pengalaman-pengalaman selama melaksanakan tugas negara disajikan dalam sebuah buku yang berjudul GURU adalah INSPIRASI Serial PELITA KAMPUNG BETA, kisah perjuangan di perbatasan wilayah timur Nusantara NTT membuahkan sebuah berkah dengan menjadikan buku tersebut best seller sehingga sebuah perjuangan dan kerja keras berbuah prestasi pada jenjang karir. Dan beberapa buku lainnya seperti Mimpi dan Cita-citaku, Beringin Tua serta buku antologi.

Walaupun dijuluki DPR jalalanan karena sering ada dimana-mana, senang berbaur dengan masyarakat berbagi ilmu, pengalaman dan memiliki kepedulian. Fashion cuek dan fight seperti menaiki kendaraan truk, mengendarai sepeda motor di tengah jalan becek, terjal dan berliku-liku, menyeberangikali berkali-kali, kadang melintasi aliran air laut, binatang buaya kadang menghadang bikin hati bergetar, terik matahari menyengat tubuhnya, minimnya air untuk sehari-hari, selalu dihadapi dan dilakukan dengan penuh keyakinan dengan tujuan agar dapat segera bertemu dengan anak-anak untuk menjalankan tugas mulia dan tidak terlambat di tempat kerja, walau gaji bulanan sering datang terlambat. Semua disyukuri dan wajib disyukuri sebagai sebuah anugerah. Selama masih dikaruniai panjang umur, tidak ada kata berhenti untuk berjuang. Hal ini dibuktikan sedang ikut kegiatan Wardah Inspiring Teacher 2020.

Mengubah mindset menulis yang di pandang sesuatu paling berat menjadi hal yang mudah memang pekerjaan yang tidak mudah, butuh waktu dan proses, itulah tugas seorang motivator sekaligus inspirator yang berani serta mampu memberikan solusi. Diantaranya dengan memberikan pelatihan dan bimbingan, membentuk komunitas dan mau mencarikan penerbit yang murah dan terjangkau bagi para guru yang berkeinginan menerbitkan buku. Penulis adalah sosok yang kekal, abadi, sampai kapanpun penulis tidak akan pernah mati, hasil-hasil torehan penanya akan selalu dikenang dan berguna bagi orang lain. Walaupun pernah dikatakan seperti anak TK oleh suami karena sering nangis, mengeluh, menyesali nasib di awal-awal bertugas di tempat 3T. Namun dari suami pula yang memberikan dorongan, semangat untuk bangkit dan maju meraih cita-cita dan harapan. Hingga pada suatu ketika diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai diklat dan bimtek ke Jawa seperti diklat Budi Pekerti di Jakarta, diklat guru, instruktur kesemuanya itu memberikan pesan moral dan sebuah keyakinan bahwa hidup ini harus berguna bagi orang lain, karena hidup adalah sebuah ibadah ridho Tuhan yang harus diyakini memberikan manfaat pada sesama.

Dari rasa penyesalan dan kekecewaan berubah menjadi kebahagiaan karena setelah selesai menimba ilmu melalui berbagai diklat, rasa dan keinginan menulis muncul dan terus dicoba menulis. Tiada hari tanpa menulis menyebabkan menulis seperti sebuah kebutuhan lama kelamaan dari terpaksa, dipaksa menjadi biasa, terbiasa dan menyenangkan. Apalagi ditengah keluarga yang rukun, harmonis, walaupun telah menjadi seorang nenek, animo menulis tak pernah surut justru bertambah mengingat waktu dan keinginan yang kuat untuk maju. Peran suami sangat membantu kesuksesan dalam karir, ditengah kesibukan sebagai wiraswasta, suami menyadari tugas istri yang mulia ketika harus melayani guru-guru ke daerah-daerah sebagai narasumber atau instruktur. Berkecimpung diberbagai komunitas guru dan sebagai abdi negara selalu tetap mengabdikan diri pada dunia Pendidikan, namun komunikasi dan keharmonisan keluarga tetap terjaga.

Menulislah dengan hati, yakin akan menyentuh hati pembaca, menulislah secara terus menerus, awali dengan doa dan akhiri dengan doa, jangan pernah berpikir sekarang menulis sekarang harus selesai, berilah waktu mengeditnya, jangan biarkan ide-ide hilang percuma, langsung disimpan menjadi sebuah tulisan. Perjuangan yang tinggi tidak terlepas dari ridho Tuhan penuh dengan doa dan kerja keras. Apalagi di lingkungan sekitar masih banyak yang belum bisa membaca dan menulis. Namun dengan kepercayaan diri dan penuh perjuangan, berkunjung dari rumah ke rumah membimbing, mengajarkan membaca dan menulis karena masyarakat jarang mau datang ke pusat belajar. Juga karena faktor ekonomi, bergelut mencari nafkah keluarga hingga melupakan diri mengenyam pendidikan. Akhirnya banyak ibu-ibu bisa menulis dan membaca, sungguh sebuah kepuasan dan kebahagiaan.

Perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil, buku yang ditulis dengan judul “Guru Adalah Inspirasi”tidak hanya laris sebagai buku best seller terjual ribuan eksemplar namun dapat diterima hampir di seluruh sekolah di NTT, didukung oleh kebijakan Dinas Pendidikan setempat menjadikan buku tersebut menjadi familiar di sekolah-sekolah dengan membeli buku tersebut 10-20 eksemplar melalui dana bos. Yang menjadikan buku itu lebih dahsyat karena mampu merambah diberbagai kota di Indonesia seperti Papua, Kaimantan, Sumatra, Aceh, Yogyakarta, Solo, Jakarta, Ambon, Ternate bahkan di Surabaya dengan tiga toko buku yang ada. Hebatnya lagi, buah dari bertugas menjadi guru mengajar selama 24 tahun di Desa Besmarak buku tersebut terjual di negara ASEAN, Malaysia, Singapore, Thailand, bahkan terjual di Negara Tirai Bambu Cina, Tiongkok yang dibeli oleh TKW dan TKI, berkat bantuan dari berbagai kolega, sahabat dan teman yang komit akan Pendidikan.

Menulis bagaikan semudah ceplok telur maka menulislah, menulis adalah luapan rasa cinta yang tak sampai, maka menulislah agar cinta itu tersampaikan dengan baik dan jangan pernah lelah untuk menulis, menulislah dengan hati. Diakhir perbincangan beliau mengharapkan para peserta untuk selalu menulis di blog dan medsos lainnya dan khusus untuk resume materi kali ini agar dikirim ke fb. Lilis Sutikno (Mbak Pipin), akan diberikan reward untuk resume terbaik.

Lagu Memories saat pekerjaan telah usai!!!